KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Subahanahu wa Ta’ala
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah retorika dakwah,
dengan judul ”Pengertian Dakwah Islamiyah”.
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penulisan makalah ini serta sumber-sumber yang penulis ambil sebagai referensi. Makalah ini berisi
tentang pengertian dakwah islamiyah yang penulis kutip dari beberapa
sumber terpercaya, seperti buku, jurnal, maupun tesis, dengan harap pembaca
bisa lebih percaya dan yakin dengan penjabaran yang telah penulis paparkan.
Dengan
segala hormat, sebagaimana manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan didalamnya.. Oleh karenanya,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan pada tugas-tugas selanjutnya. Terakhir, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik kalimat maupun kata
yang kurang berkenan.
Demikian
yang dapat penulis
sampaikan, penulis
berharap pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini. Terimakasih.
Semarang, 28 September 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah merupakan satu pilar
pokok bagi terpeliharanya eksistensi Islam di muka bumi melalui bentuk proses
penyampaian ajaran Islam. Dakwah bertujuan untuk mengajak dan menggerakkan
manusia agar mentaati ajaran-ajaran Islam sesuai dengan garis-garis aqidah,
syari’at dan akhlak Islamiyah, termasuk amar
ma’ruf nahi munkar.
Usaha untuk menyebarluaskan
Islam merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dalam hal ini mengandung arti
bahwa dakwah merupakan tanggung jawab bersama, dan bukanlah tanggungjawab
perorangan atau kelompok. Dakwah dimaksudkan sebagai usaha untuk mewujudkan
sistem Islam dalam kehidupan nyata dari tataran yang paling kecil, seperti
keluarga, hingga yang paling besar, seperti negara atau ummah dengan tujuan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.[1]
Peran dakwah tidak hanya
sebatas menyampaikan ajaran Islam kepada obyek dakwah, melainkan juga sebagai
motor penggerak untuk menciptakan kondisi dan tatanan sosial yang dilandasi
oleh nilai-nilai Islam. Pengertian ini memberikan arahan bahwa dakwah tidak
semata-mata merupakan ajakan tetapi juga merupakan rekayasa sosial yang
menyangkut aspek sosial, politik, budaya, ekonomi, hukum, maupun tata negara.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dakwah Islamiyah menurut
etimologi?
2.
Apa pengertian dakwah Islamiyah menurut
terminologi?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dakwah Islamiyah
menurut etimologi.
2.
Untuk mengetahui pengertian dakwah Islamiyah
menurut terminologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dakwah Islamiyah secara Etimologi
Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab
yaitu ุฏุนุง – ูุฏุนู - ุฏุนูุฉ (da’aa – yad’uu –
da’watan) yang
berarti menyeru, memanggil, mengajak, menjamu, mendo’a, atau memohon.[2]
Makna-makna tersebut dapat ditemukan dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an,
seperti;
Dakwah yang berarti
“menyeru” terdapat dalam QS. Yunus [10] : 25,
َูุงَُّููู َูุฏْุนُู ุฅَِٰูู ุฏَุงุฑِ ุงูุณََّูุงู
ِ ََْูููุฏِู ู
َْู َูุดَุงุกُ ุฅَِٰูู
ุตِุฑَุงุทٍ ู
ُุณْุชَِููู
ٍ
“Allah menyeru
(manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya
kepada jalan yang lurus (Islam).”
Dakwah yang berarti
“mengajak” sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Baqarah [2] : 221,
…ۗ ََููุง ุชُِْููุญُูุง
ุงْูู
ُุดْุฑَِِููู ุญَุชَّٰู ُูุคْู
ُِููุง ۚ ََููุนَุจْุฏٌ ู
ُุคْู
ٌِู ุฎَْูุฑٌ ู
ِْู ู
ُุดْุฑٍِู
ََْููู ุฃَุนْุฌَุจَُูู
ْ ۗ ุฃَُٰููุฆَِู َูุฏْุนَُูู ุฅَِูู ุงَّููุงุฑِ ۖ َูุงَُّููู َูุฏْุนُู
ุฅَِูู ุงْูุฌََّูุฉِ َูุงْูู
َุบِْูุฑَุฉِ ุจِุฅِุฐِِْูู ۖ َُููุจَُِّูู ุขَูุงุชِِู َِّูููุงุณِ
َูุนََُّููู
ْ َูุชَุฐََّูุฑَُูู
“…..Dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga
dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”
Dakwah yang berarti
“memanggil” sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah [2] : 23,
َูุฅِْู ُْููุชُู
ْ ِูู ุฑَْูุจٍ ู
ِู
َّุง َูุฒََّْููุง ุนََٰูู ุนَุจْุฏَِูุง َูุฃْุชُูุง
ุจِุณُูุฑَุฉٍ ู
ِْู ู
ِุซِِْูู َูุงุฏْุนُูุง ุดَُูุฏَุงุกَُูู
ْ ู
ِْู ุฏُِูู ุงَِّููู ุฅِْู
ُْููุชُู
ْ ุตَุงุฏَِِููู
“Dan jika kamu (tetap)
dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami
(Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan panggillah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
Dakwah yang berarti “do’a
atau permohonan” sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah [2] : 186,
َูุฅِุฐَุง ุณَุฃَََูู ุนِุจَุงุฏِู ุนَِّูู َูุฅِِّูู َูุฑِูุจٌ ۖ ุฃُุฌِูุจُ ุฏَุนَْูุฉَ
ุงูุฏَّุงุนِ ุฅِุฐَุง ุฏَุนَุงِู ۖ ََْูููุณْุชَุฌِูุจُูุง ِูู َُْูููุคْู
ُِููุง ุจِู َูุนََُّููู
ْ
َูุฑْุดُุฏَُูู
“Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Dakwah yang berarti “ajakan”
sebagaimana disebutkan dalam QS. Yusuf [12] : 33,
َูุงَู ุฑَุจِّ ุงูุณِّุฌُْู ุฃَุญَุจُّ ุฅََِّูู ู
ِู
َّุง َูุฏْุนَُِูููู ุฅَِِْููู ۖ
َูุฅَِّูุง ุชَุตْุฑِْู ุนَِّูู َْููุฏََُّูู ุฃَุตْุจُ ุฅََِِّْูููู َูุฃَُْูู ู
َِู
ุงْูุฌَุงَِِูููู
“Yusuf berkata:
"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka
kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu
aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk
orang-orang yang bodoh".[3]
Kata (kalimat) tersebut dengan segala perubahanya (turunannya) dalam
Al-Qur’an diulang sampai 215 kali.[4]
Ditemukan sejumlah 198 kali (Muhmmad Sulthon, 2003: 4), 212 kali menurut Asep
Muhiddin dan 299 kali menurud Fu’ad Al-Baqi’ (dalam A. Ilyas Ismail, 2006:
144-145).[5]
Secara etimologi, kata Islam
berasal dari bahasa Arab yaitu Salima yang
berarti selamat, sentosa, dan damai. Kata Salima
kemudian diubah menjadi bentuk Aslama
yang mempunyai arti berserah diri, masuk dalam kedamaian atau memelihara
dalam keadaan selamat sentosa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk,
patuh, dan taat.[6]
Jadi dakwah Islamiyah adalah kegiatan menyeru,
memanggil, mengajak, menjamu, mendo’a, ataupun
memohon untuk menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat kepada Allah, agar
masuk dalam kedamaian yang sentosa baik di dunia maupun diakhirat.
B. Pengertian Dakwah Islamiyah secara Terminologi
Secara
terminologi atau istilah, kata dakwah didefinisiskan oleh banyak tokoh dengan berbagai ta’rif (pengertian).
1. Menurut
A.Hasjmy
Dakwah Islamiyah adalah mengajak orang lain
untuk menyakini dan mengamalkan akidah dan syari’at Islam yang terlebih dahulu
telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri.[7]
2. Menurut
HMS. Nasarudin Latif sebagaimana dikutip oleh Moh. Ali Aziz dari buku Teori
dan Praktik Dakwah Islamiyah;
Dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas
dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia
lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT., sesuai dengan garis-garis akidah
dan syariah serta akhlak Islamiyah.[8]
3. Menurut
Syekh Ali Mahfudz sebagaimana juga dikutip oleh Moh. Ali Aziz dari kitab Hidayatul
Mursyidin;
Dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia
untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan
melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan dunia
dan akhirat.[9]
4. Menurut
Sayyid Quthub
Dakwah adalah sebuah usaha mewujudkan sistem
Islam dalam kehidupan nyata dati tataran yang paling kecil, keluarga hingga
yang paling besar, seperti negara atau ummah dengan tujuan mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.[10]
5. Menurut
Prof. H.M. Thoha Yahya Omar
Dakwah ialah mengajak manusia dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk
kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.[11]
6. Menurut
Hamzah Yakub
Dakwah adalah mengajak ummat manusia dengan
hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.[12]
7. Menurut
Masdar Helmy
Dakwah adalah mengajak dan menggerakkan
manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah (Islam) termasuk amr ma’ruf nahi
munkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.[13]
Dakwah juga diartikan oleh
Syukir (1983: 20) sebagai pembinaan dan pengembangan. Pembinaan dilakukan bagi
orang yang sudah memeluk Islam ataupun yang sudah beriman, sementara itu
pengembangan diupayakan bagi yang belum memeluk Islam. Dakwah pembinaan
dilakukan terutama bagi orang-orang muslim yang miskin, agar supaya terpenuhi
kebutuhan material dan spiritualnya bahagia di dunia dan di akhirat.
Menurut Shihab (1995: 194) dakwah adalah seruan atau
ajakan kepada keinsafan, atau usaha untuk mengubah situasi kepada situasi yang
lebih baik dan sempurna, baik kepada pribadi maupun masyarakat. Perwujudan
dakwah bukan sekadar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dan tingkah laku
dalam hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas mencakup segala
aspek kehidupan.
Menurut
Achmad (1983: 2) dakwah adalah aktualisasi imani (teologis) yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan
yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir,
bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan
sosiokultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua
segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.[14]
Dalam pengertian yang lebih
luas dakwah dapat didefinisikan sebagai upaya menciptakan suatu kondisi dan
tatanan sosial yang dilandasi oleh nilai dan ajaran Islam agar ummat manusia
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Pengertian ini memberi arahan bahwa
dakwah tidak semata-mata merupakan ajakan tetapi merupakan rekayasa sosial yang
menyangkut aspek sosial, politik, budaya, ekonomi, hokum, tata negara maupun
pendidikan dalam masyarakat. Semuanya saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan.[15]
Apabila kita katakan “dakwah
Islamiyah”, maka yang kita maksudkan adalah Risalah terakhir yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai wahyu dari Allah dalam bentuk kitab yang
tidak ada kebatilan didalamnya, baik di depan atau di belakangnya, dengan
kalam-Nya yang dinilai mukjizat, dan yang ditulis sebagai mushaf yang
diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW dengan sanad yang mutawatir, yang
membacanya bernilai ibadah.[16]
Dari beberapa definisi
tersebut dapat digarisbawahi bahwa pengertian dakwah Islamiyah adalah kegiatan
menyampaikan pesan yang berisi nilai, norma, dan hukum agama Islam kepada obyek
(individu, kelompok, masyarakat) agar mereka menjalankan ajaran agama dengan
penuh kesadaran sehingga terwujud sistem sosial yang harmonis dan damai dan
pada akhirnya mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Demi
untuk membangun kesadaran obyek dakwah maka dakwah pun harus dilakukan dengan
langkah dan cara yang bijaksana.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dakwah
Islamiyah adalah kegiatan menyampaikan pesan yang berisi nilai, norma, dan hukum agama Islam
kepada obyek (individu, kelompok, masyarakat) agar mereka menjalankan ajaran
agama Islam sesuai dengan garis-garis aqidah, syari’at dan akhlak Islamiyah,
termasuk amar ma’ruf nahi munkar dengan
penuh kesadaran sehingga terwujud sistem sosial yang harmonis dan damai dan
pada akhirnya mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
B. Saran
Dakwah
merupakan satu pilar pokok bagi terpeliharanya eksistensi Islam di muka bumi.
Oleh karenanya, setiap muslim wajib menebarkan dakwah Islamiyah karena pada
dasarnya Islam dapat menyebar karena adanya dakwah. Dakwah bukan hanya menjadi
tanggung jawab perorangan tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama. Maka dari
itu, kita harus turut andil dalam menyebarluaskan Islam supaya dapat mewujudkan sistem Islam dalam kehidupan nyata,
khususnya keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Iahaq, Ropingi el. 2016. Pengantar
Ilmu Dakwah; Studi Komprehensif Dakwah dari teori ke praktik. Malang:
Madani.
Aziz, Jum’ah Amin Abdul.
2005. Fiqih Dakwah; Prinsip dan kaidah Asasi Dakwah Islam. Solo: Era
Intermedia.
Saerozi. 2013. Ilmu
Dakwah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Ismail, A Ilyas, dkk.. 2011.
Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Omar, Toha Yahya. 2004. Islam
dan Dakwah. Jakarta: Zakia Islami Press.
Hasjmy. 1974. Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an. Jakarta:
Bulan Bintang.
[1] A. Ilyas Ismail, dkk., Filsafat
Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011), hlm. 29.
[3] Ropingi el Ishaq, Pengantar Ilmu Dakwah; Studi Komprehensif Dakwah
dari Teori ke Praktik, (Malang: Madani, 2016), hlm. 6-8.
[4] Muhammad Fu’ad
Abd al-Baqiy, Al-Mu’jam al-Fahrasy li
Alfaadh Al-Qur’an Al-Kariim, (Beirut: Dar al-Fikr, 1401 H / 1981 M), hlm.
257.
[5] Ismawati, Dinamika Fungsi Dakwah; Pada Masjid Besar Al-Muttaqin
Kaliwungu, (Semarang: UIN Walisongo, 2011), hlm. 10.
[10] A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Islam; Rekayasa Membangun
Agama dan Peradabaan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),
hlm. 29.
[15] Ropingi el Ishaq, Pengantar Ilmu Dakwah; Studi Komprehensif Dakwah
dari Teori ke Praktik, (Malang: Madani, 2016), hlm. 10-12.
No comments:
Post a Comment