Tuesday, 26 May 2020

DAKWAH ISLAMIYAH



KATA PENGANTAR
            Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Subahanahu wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah retorika dakwah, dengan judul ”Pengertian Dakwah Islamiyah”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini serta sumber-sumber yang penulis ambil sebagai referensi. Makalah ini berisi tentang pengertian dakwah islamiyah yang penulis kutip dari beberapa sumber terpercaya, seperti buku, jurnal, maupun tesis, dengan harap pembaca bisa lebih percaya dan yakin dengan penjabaran yang telah penulis paparkan.
            Dengan segala hormat, sebagaimana manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya.. Oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan pada tugas-tugas selanjutnya. Terakhir, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik kalimat maupun kata yang kurang berkenan.
            Demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini. Terimakasih.


Semarang, 28 September 2019


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dakwah merupakan satu pilar pokok bagi terpeliharanya eksistensi Islam di muka bumi melalui bentuk proses penyampaian ajaran Islam. Dakwah bertujuan untuk mengajak dan menggerakkan manusia agar mentaati ajaran-ajaran Islam sesuai dengan garis-garis aqidah, syari’at dan akhlak Islamiyah, termasuk amar ma’ruf nahi munkar.
Usaha untuk menyebarluaskan Islam merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dalam hal ini mengandung arti bahwa dakwah merupakan tanggung jawab bersama, dan bukanlah tanggungjawab perorangan atau kelompok. Dakwah dimaksudkan sebagai usaha untuk mewujudkan sistem Islam dalam kehidupan nyata dari tataran yang paling kecil, seperti keluarga, hingga yang paling besar, seperti negara atau ummah dengan tujuan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.[1]
Peran dakwah tidak hanya sebatas menyampaikan ajaran Islam kepada obyek dakwah, melainkan juga sebagai motor penggerak untuk menciptakan kondisi dan tatanan sosial yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam. Pengertian ini memberikan arahan bahwa dakwah tidak semata-mata merupakan ajakan tetapi juga merupakan rekayasa sosial yang menyangkut aspek sosial, politik, budaya, ekonomi, hukum, maupun tata negara.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dakwah Islamiyah menurut etimologi?
2.    Apa pengertian dakwah Islamiyah menurut terminologi?

C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dakwah Islamiyah menurut etimologi.
2.      Untuk mengetahui pengertian dakwah Islamiyah menurut terminologi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Dakwah Islamiyah secara Etimologi
Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu  ุฏุนุง – ูŠุฏุนูˆ - ุฏุนูˆุฉ   (da’aa – yad’uu – da’watan) yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, menjamu, mendo’a, atau  memohon.[2] Makna-makna tersebut dapat ditemukan dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an, seperti;
Dakwah yang berarti “menyeru” terdapat dalam QS. Yunus [10] : 25,
ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَุฏْุนُูˆ ุฅِู„َู‰ٰ ุฏَุงุฑِ ุงู„ุณَّู„َุงู…ِ ูˆَูŠَู‡ْุฏِูŠ ู…َู†ْ ูŠَุดَุงุกُ ุฅِู„َู‰ٰ ุตِุฑَุงุทٍ ู…ُุณْุชَู‚ِูŠู…ٍ
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).”
Dakwah yang berarti “mengajak” sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Baqarah [2] : 221,
ۗ ูˆَู„َุง ุชُู†ْูƒِุญُูˆุง ุงู„ْู…ُุดْุฑِูƒِูŠู†َ ุญَุชَّู‰ٰ ูŠُุคْู…ِู†ُูˆุง ۚ ูˆَู„َุนَุจْุฏٌ ู…ُุคْู…ِู†ٌ ุฎَูŠْุฑٌ ู…ِู†ْ ู…ُุดْุฑِูƒٍ ูˆَู„َูˆْ ุฃَุนْุฌَุจَูƒُู…ْ ۗ ุฃُูˆู„َٰุฆِูƒَ ูŠَุฏْุนُูˆู†َ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุฑِ ۖ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَุฏْุนُูˆ ุฅِู„َู‰ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ูˆَุงู„ْู…َุบْูِุฑَุฉِ ุจِุฅِุฐْู†ِู‡ِ ۖ ูˆَูŠُุจَูŠِّู†ُ ุขูŠَุงุชِู‡ِ ู„ِู„ู†َّุงุณِ ู„َุนَู„َّู‡ُู…ْ ูŠَุชَุฐَูƒَّุฑُูˆู†َ
“…..Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”
Dakwah yang berarti “memanggil” sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah [2] : 23,
ูˆَุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ูِูŠ ุฑَูŠْุจٍ ู…ِู…َّุง ู†َุฒَّู„ْู†َุง ุนَู„َู‰ٰ ุนَุจْุฏِู†َุง ูَุฃْุชُูˆุง ุจِุณُูˆุฑَุฉٍ ู…ِู†ْ ู…ِุซْู„ِู‡ِ ูˆَุงุฏْุนُูˆุง ุดُู‡َุฏَุงุกَูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฏُูˆู†ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ุตَุงุฏِู‚ِูŠู†َ
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan panggillah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
Dakwah yang berarti “do’a atau permohonan” sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah [2] : 186,
ูˆَุฅِุฐَุง ุณَุฃَู„َูƒَ ุนِุจَุงุฏِูŠ ุนَู†ِّูŠ ูَุฅِู†ِّูŠ ู‚َุฑِูŠุจٌ ۖ ุฃُุฌِูŠุจُ ุฏَุนْูˆَุฉَ ุงู„ุฏَّุงุนِ ุฅِุฐَุง ุฏَุนَุงู†ِ ۖ ูَู„ْูŠَุณْุชَุฌِูŠุจُูˆุง ู„ِูŠ ูˆَู„ْูŠُุคْู…ِู†ُูˆุง ุจِูŠ ู„َุนَู„َّู‡ُู…ْ ูŠَุฑْุดُุฏُูˆู†َ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Dakwah yang berarti “ajakan” sebagaimana disebutkan dalam QS. Yusuf [12] : 33,
ู‚َุงู„َ ุฑَุจِّ ุงู„ุณِّุฌْู†ُ ุฃَุญَุจُّ ุฅِู„َูŠَّ ู…ِู…َّุง ูŠَุฏْุนُูˆู†َู†ِูŠ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ۖ ูˆَุฅِู„َّุง ุชَุตْุฑِูْ ุนَู†ِّูŠ ูƒَูŠْุฏَู‡ُู†َّ ุฃَุตْุจُ ุฅِู„َูŠْู‡ِู†َّ ูˆَุฃَูƒُู†ْ ู…ِู†َ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠู†َ
“Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".[3]
Kata (kalimat) tersebut dengan segala perubahanya (turunannya) dalam Al-Qur’an diulang sampai 215 kali.[4] Ditemukan sejumlah 198 kali (Muhmmad Sulthon, 2003: 4), 212 kali menurut Asep Muhiddin dan 299 kali menurud Fu’ad Al-Baqi’ (dalam A. Ilyas Ismail, 2006: 144-145).[5]
Secara etimologi, kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu Salima yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Kata Salima kemudian diubah menjadi bentuk Aslama yang mempunyai arti berserah diri, masuk dalam kedamaian atau memelihara dalam keadaan selamat sentosa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat.[6]
 Jadi dakwah Islamiyah adalah kegiatan menyeru, memanggil, mengajak, menjamu, mendo’a, ataupun  memohon untuk menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat kepada Allah, agar masuk dalam kedamaian yang sentosa baik di dunia maupun diakhirat.

B.     Pengertian Dakwah Islamiyah secara Terminologi
Secara terminologi atau istilah, kata dakwah didefinisiskan oleh banyak tokoh dengan  berbagai ta’rif (pengertian).
1.    Menurut A.Hasjmy
Dakwah Islamiyah adalah mengajak orang lain untuk menyakini dan mengamalkan akidah dan syari’at Islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri.[7]
2.    Menurut HMS. Nasarudin Latif sebagaimana dikutip oleh Moh. Ali Aziz dari buku Teori dan Praktik Dakwah Islamiyah;
Dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT., sesuai dengan garis-garis akidah dan syariah serta akhlak Islamiyah.[8]
3.    Menurut Syekh Ali Mahfudz sebagaimana juga dikutip oleh Moh. Ali Aziz dari kitab Hidayatul Mursyidin;
Dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.[9]
4.    Menurut Sayyid Quthub
Dakwah adalah sebuah usaha mewujudkan sistem Islam dalam kehidupan nyata dati tataran yang paling kecil, keluarga hingga yang paling besar, seperti negara atau ummah dengan tujuan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.[10]
5.    Menurut Prof. H.M. Thoha Yahya Omar
Dakwah ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.[11]
6.    Menurut Hamzah Yakub
Dakwah adalah mengajak ummat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.[12]
7.    Menurut Masdar Helmy
Dakwah adalah mengajak dan menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah (Islam) termasuk amr ma’ruf nahi munkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.[13]
Dakwah juga diartikan oleh Syukir (1983: 20) sebagai pembinaan dan pengembangan. Pembinaan dilakukan bagi orang yang sudah memeluk Islam ataupun yang sudah beriman, sementara itu pengembangan diupayakan bagi yang belum memeluk Islam. Dakwah pembinaan dilakukan terutama bagi orang-orang muslim yang miskin, agar supaya terpenuhi kebutuhan material dan spiritualnya bahagia di dunia dan di akhirat.
Menurut  Shihab (1995: 194) dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha untuk mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik kepada pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekadar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dan tingkah laku dalam hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas mencakup segala aspek kehidupan.
Menurut Achmad (1983: 2) dakwah adalah aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosiokultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.[14]
Dalam pengertian yang lebih luas dakwah dapat didefinisikan sebagai upaya menciptakan suatu kondisi dan tatanan sosial yang dilandasi oleh nilai dan ajaran Islam agar ummat manusia memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Pengertian ini memberi arahan bahwa dakwah tidak semata-mata merupakan ajakan tetapi merupakan rekayasa sosial yang menyangkut aspek sosial, politik, budaya, ekonomi, hokum, tata negara maupun pendidikan dalam masyarakat. Semuanya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.[15] 
Apabila kita katakan “dakwah Islamiyah”, maka yang kita maksudkan adalah Risalah terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai wahyu dari Allah dalam bentuk kitab yang tidak ada kebatilan didalamnya, baik di depan atau di belakangnya, dengan kalam-Nya yang dinilai mukjizat, dan yang ditulis sebagai mushaf yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW dengan sanad yang mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah.[16]
Dari beberapa definisi tersebut dapat digarisbawahi bahwa pengertian dakwah Islamiyah adalah kegiatan menyampaikan pesan yang berisi nilai, norma, dan hukum agama Islam kepada obyek (individu, kelompok, masyarakat) agar mereka menjalankan ajaran agama dengan penuh kesadaran sehingga terwujud sistem sosial yang harmonis dan damai dan pada akhirnya mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Demi untuk membangun kesadaran obyek dakwah maka dakwah pun harus dilakukan dengan langkah dan cara yang bijaksana.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dakwah Islamiyah adalah kegiatan menyampaikan pesan yang  berisi nilai, norma, dan hukum agama Islam kepada obyek (individu, kelompok, masyarakat) agar mereka menjalankan ajaran agama Islam sesuai dengan garis-garis aqidah, syari’at dan akhlak Islamiyah, termasuk amar ma’ruf nahi munkar dengan penuh kesadaran sehingga terwujud sistem sosial yang harmonis dan damai dan pada akhirnya mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

B.     Saran
Dakwah merupakan satu pilar pokok bagi terpeliharanya eksistensi Islam di muka bumi. Oleh karenanya, setiap muslim wajib menebarkan dakwah Islamiyah karena pada dasarnya Islam dapat menyebar karena adanya dakwah. Dakwah bukan hanya menjadi tanggung jawab perorangan tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama. Maka dari itu, kita harus turut andil dalam menyebarluaskan Islam supaya dapat  mewujudkan sistem Islam dalam kehidupan nyata, khususnya keluarga.


DAFTAR PUSTAKA

Iahaq, Ropingi el. 2016. Pengantar Ilmu Dakwah; Studi Komprehensif Dakwah dari teori ke praktik. Malang: Madani.
Aziz, Jum’ah Amin Abdul. 2005. Fiqih Dakwah; Prinsip dan kaidah Asasi Dakwah Islam. Solo: Era Intermedia.
Saerozi. 2013. Ilmu Dakwah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Ismail, A Ilyas, dkk.. 2011. Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Omar, Toha Yahya. 2004. Islam dan Dakwah. Jakarta: Zakia Islami Press.
Hasjmy. 1974.  Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang.


[1] A. Ilyas Ismail, dkk., Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 29.
[2] Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Hidakarya, 1990), hlm. 126.
[3] Ropingi el Ishaq, Pengantar Ilmu Dakwah; Studi Komprehensif Dakwah dari Teori ke Praktik, (Malang: Madani, 2016), hlm. 6-8.
[4] Muhammad Fu’ad Abd al-Baqiy, Al-Mu’jam al-Fahrasy li Alfaadh Al-Qur’an Al-Kariim, (Beirut: Dar al-Fikr, 1401 H / 1981 M), hlm. 257.
[5] Ismawati, Dinamika Fungsi Dakwah; Pada Masjid Besar Al-Muttaqin Kaliwungu, (Semarang: UIN Walisongo, 2011), hlm. 10.
[6] Ajahari, Studi Islam, (Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2017), hlm. 23.
[7] A. Hasjmy, Dustrur Dakwah Menurut Al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 18.
[8] Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 5.
[9] Ibid, hlm. 14.
[10] A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Islam; Rekayasa Membangun Agama dan Peradabaan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 29.
[11] Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, (Jakarta: Zakia Islami Press, 2004), hlm. 67.
[12] Asmuni Syukir, hlm. 29.
[13] Moh Ali Aziz, hlm. 6.
[14] Saerozi, Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), hlm. 10-11.
[15] Ropingi el Ishaq, Pengantar Ilmu Dakwah; Studi Komprehensif Dakwah dari Teori ke Praktik, (Malang: Madani, 2016), hlm. 10-12.
[16] Jum’ah Amin Abdul Aziz, fiqih dakwah, (Solo: Era Intermedia, 2005), hlm. 24.

No comments:

Post a Comment

MASA KELAHIRAN DAN SILSILAH KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW

MASA KELAHIRAN DAN SILSILAH KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW . . . KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan keh...