Saturday, 8 April 2017

Materi matematika kelas 8 semester 1

MATERI MATEMATIKA KELAS VIII SEMESTER I
E:\file download\download (1).jpg

SMP NEGERI 4 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAB 1
SISTEM KOORDINAT
Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang mendatar disebut sumbu x dan yang tegak disebut sumbu y. Titik potong sumbu x dan y disebut titik asal. Titik ini dinyatakan sebagai titik nol. Pada sumbu x dan sumbu y terletak titik yang berjarak sama.
Pada sumbu x dari titik nol ke kanan dan seterusnya merupakan bilangan positif, sedangkan dari titik nol ke kiri dan seterusnya merupakan bilangan negatif. Pada sumbu y, dari titik nol ke atas merupakan bilangan positif, dan dari titik nol ke bawah merupakan bilangan negatif.
Setiap titik pada bidang cartesius dihubungkan pada jarak tertentu ke sumbu x yang disebut absis, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut ordinat. Absis dan ordinat mewakili pasangan bilangan (pasangan berurut) yang disebut koordinat. Penulisan koordinat ditulis dalam tanda kurung. Koordinat x selalu ditulis terlebih dahulu diikuti tanda koma dan kemudian koordinat y.
Garis tegak lurus pada bidang cartesius, membagi bidang menjadi empat bagian, yang dinamakan kuadran, yaitu kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3, dan kuadran 4. Pada kuadran 1 nilai x dan y positif, pada kuadran 2 nilai x negatif dan nilai y positif, pada kuadran 3 nilai x negatif dan nilai y negatif, dan pada kuadran 4 nilai x positif dan nilai y negatif 
E:\350px-Cartesian_coordinates_2D.svg (1).png
Posisi titik P dapat ditulis:
  • Titik P berjarak 5 satuan terhadap sumbu-x dan berjarak 3 satuan terhadap sumbu-y.
BAB 2
OPERASI ALJABAR
  • Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta, Dan Suku
1. Variabel
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, … z.
Contoh: Suatu bilangan jika dikalikan 5 kemudian dikurangi 3, hasilnya adalah 12. Buatlah bentuk persamaannya!Jawab: Misalkan bilangan tersebut x, berarti 5x – 3 = 12. (x merupakan variabel)
2. Konstanta
Suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel disebut konstanta.
Contoh: Tentukan konstanta pada bentuk aljabar berikut  2 x2 + 3xy + 7x – y – 8.Jawab:  a. Konstanta adalah suku yang tidak memuat variabel, sehingga konstanta dari 2 x2 + 3xy + 7x – y – 8 adalah –8.
3. Koefisien
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar.
Contoh: Tentukan koefisien x pada bentuk aljabar berikut  5x2y + 3x !
Jawab: Koefisien x dari 5 x2y + 3x adalah 3.

4. Suku

Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
a. 
Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 3x, 4a
2, –2ab, 
b. 
Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih.
Contoh: a
2 + 2, x + 2y, 3 x2 – 5x, 
c. 
Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih.
  • Operasi Bentuk Aljabar
1.Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berikut :
a. –4ax + 7ax
b. (2x
2 – 3x + 2) + (4x2 – 5x + 1)
c. (3
a2 + 5) – (4a2 – 3a + 2)
Penyelesaian:
a. –4ax + 7ax = (–4 + 7)ax = 3ax
b. (2x2 – 3x + 2) + (4x2 – 5x + 1)
= 2x
2 – 3x + 2 + 4x2 – 5x + 1
= 2x
2 + 4x2 – 3x – 5x + 2 + 1
= (2 + 4)x
2 + (–3 – 5)x + (2 + 1)
= 6x
2 – 8x + 3
c. (3a2 + 5) – (4a2 – 3a + 2)
= 3
a2 + 5 – 4a2 + 3a – 2
= 3
a2 – 4a2 + 3a + 5 – 2
= (3 – 4)
a2 + 3a + (5 – 2)
= –
 a2+ 3a + 3
2.Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a × (b + c) = (a × b) + (a × c) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a × (b – c) = (a × b) – (a × c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.
a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan sebagai berikut.
k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb
Contoh:
Jabarkan bentuk aljabar berikut, kemudian sederhanakanlah
.
a. 4(p + q)
b. 5(ax + by)
c. 3(x – 2) + 6(7x + 1)
d. –8(2x – y + 3z)
Penyelesaian:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
b. 5(ax + by) = 5ax + 5by
c. 3(x – 2) + 6(7x + 1) = 3x – 6 + 42x + 6
= (3 + 42)x – 6 + 6
= 45x
d. –8(2x – y + 3z) = –16x + 8y – 24z
b. Perkalian antara dua bentuk aljabar
Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan.
Selain dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar, dapat menggunakan cara sebagai berikut. Perhatikan perkalian antara bentuk aljabar suku dua dengan suku dua berikut
.
(ax+b)(cx+d) = ax × cx + ax × d + b × cx + b × d
          = acx+ (ad +bc)x + bd

Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian berikut.
(ax+b)(cx+d) = ax(cx +d) + b(cx +d)
                                 = ax × cx +ax × d + b × cx + b × d
                                 = acx2 +adx +bcx +bd
                                = acx2 +(ad + bc)x + bd
BAB 3
FUNGSI
1.        Hubungan Relasi dengan Fungsi
Relasi dari himpunan P ke himpunan Q disebut fungsi atau pemetaan, jika dan hanya jika tiap unsur pada himpunan P berpasangan tepat hanya dengan sebuah unsur pada himpunan Q.
        
        
Jika x  P dan  y  Q sehingga pasangan-terurut (x, y)  f, maka y disebut peta atau bayangan dari x oleh fungsi f.
  1. Domain (daerah asal) fungsi f adalah himpunan P (Df)
  2. Kodomain (daerah kawan) fungsi f adalah himpunan Q (Kf)
  3. Range (daerah hasil) fungsi f adalah himpunan semua peta P di Q (Rf)
Contoh :
  1.  Diketahui f : A  R dan f dinyatakan oleh f (x) = x + 2 ,Jika daerah asal A ditetapkan A = {xI 1  x  5, x R},
  1. Carilah f(1), f(2), f(3), f(4) dan f(5)
  2. Gambarkan grafik fungsi y = f(x) = x + 2 dalam bidang Cartesius
  3. Carilah daerah hasil dari fungsi f
Jawab :
  1. f(x) = x + 2
        f(1) = 1 + 2 = 3
        f(2) = 2 + 2 = 4
        f(3) = 3 + 2 = 5
f(4) = 4 + 2 = 6
f(5) = 5 + 2 = 7
  1. Grafik fungsi y = f(x) = x + 2 
  1. Daerah hasil
Rf = {y I 3  y  7, y  R}
Menentukan Bentuk/Rumus Fungsi

Bentuk/rumus suatu fungsi dapat ditentukan jika diketahui nilai dan data fungsi dengan menggunakan rumus f (x) = ax + b untuk fungsi linier atau rumus f (x) = ax
2 + bx + c untuk fungsi kuadrat.

Contoh :
Suatu fungsi linier didefinisikan dengan rumus f (x) = ax + b.
Jika diketahui f (3) = 14 dan f (5) = 20, tentukanlah:
a. nilai a dan b
b. bentuk/rumus fungsi

Jawab :
a.
f (x)
= ax + b




f (3)
= 3a + b
= 14
 3a + b
= 14

f (5)
= 5a + b
= 20
3(3) + b
= 14

------------------------ -
9 + b
= 14


-2a
= -6

= 5


a
= 3


b.
Bentuk fungsi :

f (x)
= ax + b

f (x)
= 3x + 5
BAB 4
PERSAMAAN GARIS LURUS
1. Definisi Gradien
Gradien suatu garis lurus adalah : Perbandingan antara komponen y (ordinat) dan komponen x(absis) antara dua titik pada garis itu. Gradien suatu garis biasanya dinotasikan dengan huruf kecil m. Perhatikan gambar di bawah ini !
komponen y dari garis AB = y2 - y1 ; komponen x dari garis AB = x2 - x1, maka :
http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/PERSAMAAN%20GARIS%20LURUS/images/1-f01.jpg
http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/PERSAMAAN%20GARIS%20LURUS/images/1-f02.jpg
Catatan : gradien sebuah garis sering disebut kecondongan sebuah garis atau koefisien arahsebuah garis.
 1.1. Macam-macam gradien
a. Gradien bernilai positif
Garis l condong ke kanan , maka ml bernilai positif
b. Gradien bernilai negatif
Garis k condong ke kiri , maka mk bernilai negatif
Gradien dari sebuah persamaan garis
Jika sebuah garis mempunyai persamaan ax + by = c, maka gradien persamaan garis itu ialah : http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/PERSAMAAN%20GARIS%20LURUS/images/1-f03.jpg 
c. Gradien garis melalui pangkal koordinat
Garis l melalui pangkal koordinat (0,0) maka http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/PERSAMAAN%20GARIS%20LURUS/images/1-f04.jpg
d. Gradien dua garis yang sejajar
Dua garis yang sejajar mempunyai gradien yang sama, garis l dan garis k sejajar, maka ml = mk
e. Gradien dua garis yang saling tegak lurus
Dua garis yang saling tegak lurus perkalian gradiennya adalah -1.Garis l dan garis k saling tegak lurus, maka ml x mk = -1.
Persamaan Garis Melalui 2 Titik
\frac{y - y_1}{y_2 - y_1}\ = \frac{x - x_1}{x_2 - x_1}\,

dimana 
(x_1,y_1) dan (x_2,y_2) adalah koordinat dari 2 titik
Persamaan Garis Melalui 1 Titik Dan Diketahui Gradien
y - y_1 = m(x - x_1)

dimana m adalah gradien dari suatu persamaan garis dan 
(x_1,y_1) adalah koordinat dari suatu titik
Gradien Garis
Gradien Oleh 2 Titik
m = \frac{y_2 - y_1}{x_2 - x_1}\,
dimana m adalah kemiringan suatu garis dan kedua titik adalah suatu titik yang akan dihitung kemiringannya
Gradien Oleh Persamaan Garis
Bentuk Baku : ax + by + c = 0
m = -\frac{a}{b}\, (a dan b ≠ 0)
dimana m adalah gradien yang akan dicari dan, 'a' dan 'b' adalah koefisien dari suatu persamaan
Gradien Garis Umum
y = mx + c
dimana m adalah kemiringan garis
Hubungan Dua Buah Garis
Garis Sejajar
m_1 = m_2
maksud dari dua buah garis sejajar adalah dua buah persamaan yang gradiennya sama
Contoh :

Buktikan 
2x - 3y + 6 = 0 sejajar dengan 2x - 3y + 8 = 0 !

Persamaan 1 : 
2x - 3y + 6 = 0 memiliki gradien -\frac{2}{-3}\, = \frac{2}{3}\,.

Persamaan 2 : 
2x - 3y + 8 = 0 memiliki gradien -\frac{2}{-3}\, = \frac{2}{3}\,.

Terbukti bila gradien persamaan 1 dan 2 sama, jadi 
2x - 3y + 6 = 0 sejajar dengan 2x - 3y + 8 = 0
Garis Tegak Lurus
m_1 * m_2 = -1
maksud dari dua buah garis tegak lurus adalah dua buah persamaan yang gradiennya terbalik
Contoh :

Buktikan 
2x - 3y + 6 = 0 tegak lurus dengan 3x - 2y - 8 = 0 !

Persamaan 1 (Utama) : 
2x - 3y + 6 = 0 memiliki gradien -\frac{2}{-3}\, = \frac{2}{3}\,.

Persamaan 2 : 
3x - 2y + 8 = 0 memiliki gradien -\frac{3}{-2}\, = \frac{3}{-2}\,.

Lalu kalikan kedua gradien itu 
m_1 * m_2 = \frac{2}{3}\, * \frac{3}{-2}\, = -1. Terbukti bila m_1 * m_2 = -1, jadi 2x - 3y + 6 = 0 tegak lurus dengan 3x - 2y - 8 = 0
Jarak 2 Buah Titik Dan Garis
Jarak 2 Titik (x_1, y_1) dan (x_2, y_2)
 J = \sqrt{(x_2 - x_1)^2 + (y_2 - y_1)^2}
Jarak Titik dan Garis
Jarak antara garis : ax + by + c = 0 dan titik (x_1, y_1)
 J = \frac{|ax_1 + by_1 + c|}{\sqrt{a^2 + b^2}}
BAB 5
TEOREMA PHYTHAGORAS
A.      Teorema Pythagoras
  Pythagoras menyatakan bahwa : “Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku kuadrat panjang sisi miring (Hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya.”
     jika c adalah panjang sisi miring/hipotenusa segitiga, a dan b adalah panjang sisi siku-siku. Berdasarkan teorema Pythagoras di atas maka diperoleh hubungan:
c
2 = a2 + b2
Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:
a
2 = c2 – b2
b
2 = c2 – a2
Catatan : Dalam menentukan persamaan Pythagoras yang perlu diperhatikan adalah siapa yang berkedudukan sebagai hipotenusa/sisi miring.
Contoh :
Tentukan rumus pythagoras dan turunan dari segitiga yang memiliki panjang sisi miring a dan sisi siku-sikunya b dan c.
Rumus Pythagoras      : a
2 = b2 + c2
Turunannya                : b
2 = a2 – c2
                                                           c2 = a2 – b2

B.       Menghitung Panjang sisi segitiga siku-siku
Contoh : Pada suatu segitiga ABC siku-siku di titik A. panjang AB= 4 cm dan AC= 3 cm.  Hitunglah panjang BC!
Jawab:
BC
2 = AC2 + AB2
BC
2 = 32 + 42
BC
2 = 9 + 16
BC
2 = 25
BC  = 5 cm
C.         Tripel phythagoras
  1. 3, 4, 5
  2. 6, 8, 10
  3. 5, 12, 13
  4. 9, 12, 15
  5. 8, 15, 17
  6. 15, 20, 25
  7. 10, 24, 26
  8. 7, 24, 25
  9. 12, 16, 20
BAB 6
STATISTIKA
STATISTIKA :
  1. PENGUMPULAN DATA
  2. PENGOLAHAN DATA
  3. PENYAJIAN DATA
  • DIAGRAM
  • BATANG
  • GARIS
  • LINGKARAN
  • TABEL
RUMUS RUMUS
MENCARI PRESENTASE DALAM DIAGRAM LINGKARAN
.............      DI KALI JUMLAH SELURUHNYA
100
...............        DIKALI JUMLAH SELURUHNYA
360
MENCARI MODUS
DILIHAT ANGKA PADA TABEL YANG PALING BANYAK SERING MUNCUL
MENCARI RATA RATA
FREKUENSI
JUMLAH JENISNYA

TERIMA KASIH

No comments:

Post a Comment

MASA KELAHIRAN DAN SILSILAH KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW

MASA KELAHIRAN DAN SILSILAH KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW . . . KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan keh...