Thursday, 1 February 2018

Laporan praktikum kimia indikator asam basa

Laporan Praktikum Kimia
INDIKATOR ASAM-BASA


KATA PENGANTAR
      Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan praktikum kimia ini, yang berjudul “Indikator Alami dan Sintetis Asam Basa”. Penyusun berharap laporan ini dapat membantu proses pembelajaraan, guna menambah wawasan dan pengetahuan yang luas.
      Penyusun mengucapakan terima kasih kepada :
1)      Bapak Drs.Yuwana M.Kom
Selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Semarang.
2)      Ibu Murni Handayani
Selaku guru mapel kimia kelas XI IA-7
3)      Orang tua
Selaku pihak yang membantu dan memberi dukungan baik material maupun spiritual dalam penyusunan laporan ini.
4)      Pihak-pihak lain yang bersangkutan dalam membantu penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat dan mampu menumbuhkan daya tarik membaca. Penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk memperbaiki laporan-laporan selanjutnya. Apabila ada tutur kata yang kurang berkenan, penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.


Semarang, 8 Januari 2018


            Penyusun        



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita berkecimung dalam teori dan penerapan asam dan basa. Dimana asam dan basa ini selalu berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Asam  merupakan sesuatu zat yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat asam, baik melepas maupun memerlukan. Proses pencernaan dan memasak adalah contoh kejadian yang melibatkan asam dan basa.
            Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti kandungan asam dan basa yang ada dalam bunga, buah, sayur, dan umbi serta zat-zat kimia yang diperkirakan mengandung asam  dan basa menggunakan indikator kertas lakmus, pH meter, larutan jeruk dan larutan kapur sirih. Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH < 7 dan mempunyai rasa masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH > 7 dan mempunyai rasa yang pahit.

1.2  Tujuan Praktikum
1.      Mengenal indikator asam basa di laboratorium
2.      Menganalisa bahan alami yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa.

1.3  Manfaat Praktikum
1.      Mengetahui indikator asam basa di laboratorium
2.      Mengetahui bahan alami yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa

1.4  Landasan Teori
            Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa, atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu, kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping  itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapa senyawa organik dan senyawa anorganik.
            Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
            Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion H+) kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat.
            Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.
3.      Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4.      Asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan elektrolit (Dapat menghantarkan arus listrik)
5.      Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
            Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.       
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
1.  Kaustik
2.  Rasanya pahit
3.  Licin seperti sabun
4.  Nilai pH lebih dari air suling
5.  Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6.  Dapat menghantarkan arus listrik

Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-). Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.



BAB II
ISI

Percobaan Tentang Indikator Asam Basa

2.1 Alat Dan Bahan
Alat :

1.      Plat tetes
2.      Mortar dan alu
3.      Pengaduk
4.      Pipet
5.      Cutter
6.      Gelas kimia
7.      pH meter


Bahan :

1.      Perasan jeruk nipis
2.      Air kapur sirih
3.      Kunyit
4.      Bunga sepatu
5.      Wortel
6.      Tomat
7.      Bunga pukul empat
8.      Air
9.      HCl
10.  NaOH
11.  Kertas lakmus merah dan biru
12.  Metil orange
13.  Penolptalein
14.  Bromtimol Blue
15.  Metil red
16.  Kertas indikator universal



2.2  Prosedur Kerja
Percobaan 1
Menguji indikator sintetis
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Ambillah metil orange menggunakan pipet.
3.      Masukkan 2-3 tetes metil orange ke dalam dua lubang plat tetes.
4.      Pada lubang yang pertama masukkan larutan HCl sebanyak 2 tetes, sedangkan pada lubang yang kedua masukkan larutan NaOH sebanyak 2 tetes.
5.      Ulangi langakah nomer 2, 3, dan 4 untuk penolptalein, brom timol blue, dan metil red.
6.      Ambil kertas lakmus merah dan biru yang masing-masing berjumlah 2 buah.
7.      Letakkan kertas lakmus merah dan biru  pada setiap lubang plat tetes yang berbeda (1 lakmus = 1 lubang).
8.      Pada lubang yang pertama masukkan larutan HCl sebanyak 2 tetes, sedangkan pada lubang yang kedua masukkan larutan NaOH sebanyak 2 tetes.
9.      Selanjutnya, Ambilah 2 kertas indikator universal.
10.  Teteskan 1 kertas indikator universal dengan 1 tetes HCl. Saat menetesi pastikan kertas indikator universal berada diatas plat tetes, supaya cairan HCl tidak tercecer.
11.  Teteskan 1 kertas indikator universal lainnya dengan 1 tetes NaOH.
12.  Amati perubahan warna yang terjadi pada masing-masing indikator
13.  Catatlah hasil pengamatan anda.

Percobaan 2
Menguji indikator alami
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Buatlah ekstrak indikator alami yang akan digunakan.
1.      Kupaslah kunyit.
2.      Potonglah kunyit menjadi kecil-kecil, lalu masukkan ke dalam mortar.
3.      Tumbuklah kunyit menggunakan alu dan tambahkan 1 ml air.
4.      Ambil ekstrak kunyit menggunakan pipet
5.      Masukkan 2-3 tetes ekstrak kunyit kedalam 2 lubang plat tetes.
3.      Masukkan 2 tetes air perasan jeruk ke dalam ekstrak kunyit lubang pertama
4.      Masukkan 2 tetes air kapur sirih ke dalam ekstrak kunyit pada lubang kedua.
5.      Ulangi langkah 2, 3 dan 4 untuk bunga sepatu, bunga pukul empat, tomat, dan wortel.
6.      Amati perubahan warna yang terjadi pada masing-masing indikator.
7.      Catatlah hasil pengamatan anda.

2.3  Data Pengamatan
            Percobaan 1
1.      Indikator sintetis
No.
Nama Indikator
Warna Indikator
Warna Indikator Setelah Ditetesi
Keterangan
HCl
NaOH
1
Metil Orange
Orange
Merah
Orange
-
2
Phenolptalein
Tak berwarna
Tak berwarna
Ungu
-
3
Brom Timol Blue
Orange
Kuning
Biru
-
4
Metil Red
Merah
Merah
Kuning
-
5
Kertas pH meter
-
1
14
-
6
Lakmus Merah
Merah
Merah
Biru
-
7
Lakmus Biru
Biru
Merah
Biru
-

Percobaan 2
2.      Indikator alami
No.
Nama Bahan
Warna Ekstrak
Warna Ekstrak Setelah Ditetesi
Keterangan Indikator
Air Jeruk
Air Kapur
1
Bunga Sepatu
Ungu
Merah
Hijau
Baik
2
Tomat
Orange
Putih Tulang
Orange
Tidak baik
3
Kunyit
Kuning
Kuning
Merah Bata
Baik
4
Wortel
Orange
Orange Susu
Orange
Tidak baik
5
Bunga Pukul Empat
Ungu
Ungu
Hijau tua
Baik

2.4  Pembahasan
Cara untuk menentukan sifat asam dan basa dapat diketahui dengan melakukan berbagai pembuktian diantaranya dengan menggunakan :
Indikator sintetis
1.) Metil orange, phenolptalein, brom timol blue, dan metil red.
2.)    Indikator universal, yaitu dengan melihat perubahan warna yang terjadi untuk menentukan pH
3.)    Kertas lakmus, yaitu jika kertas lakmus merah dalam larutan basa maka akan berubah menjadi biru. Sedangkan jika kertas lakmus biru dalam larutan yang bersifat asam maka akan berubah menjadi merah.
            Indikator alami
1.)    Bunga sepatu
2.)    Tomat
3.)    Kunyit
4.)    Wortel
5.)    Bunga pukul empat, dll

A.    Pembahasan percobaan 1
            Indikator sintesis
Pada percobaan pertama, kami menguji indikator sintetis. Indikator sintetis adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Indikator pertama yang kami gunakan adalah Metil Orange. Warna awal indikator Metil Orange adalah orange. Namun setelah ditetesi dengan larutan HCl warna Metil Orange menjadi merah. Sedangkan jika ditetesi larutan NaOH warna metil orange tetap (tidak berubah).

Indikator kedua yang kami gunakan adalah Phenolptalein, yaitu suatu larutan yang tidak berwarna. Saat phenolptalein ditetesi dengan larutan HCl warnanya tetap (tidak berubah). Sedangkan saat ditetesi NaOH warna phenolptalein menjadi ungu.

Indikator ketiga yang kami gunakan adalah Brom Timol Blue dengan warna awal yaitu orange. Saat brom timol blue ditetesi dengan larutan HCl warnanya berubah menjadi kuning. Sedangkan saat ditetesi dengan larutan NaOH warnanya berubah menjadi Biru.

Indikator keempat yang kami gunakan adalah Metil Red dengan warna awal yaitu merah. Saat metil red ditetesi dengan larutan HCl warnanya tetap (tidak berubah). Sedangkan saat ditetesi dengan larutan NaOH warnanya berubah menjadi kuning.

Berdasarkan percobaan uji larutan HCl dan NaOH dengan indikator metil orange, phenolptalein, brom timol blue, dan metil red. Kami menyimpulkan bahwa:
*      Larutan HCl mengandung Asam, dan
*      Larutan NaOH mengandung Basa


            Indikator sintetis selanjutnya yang kami uji adalah indikator univesal. Pada saat kertas indikator ditetesi larutan HCl, menghasilkan pH indikator 1 dengan perubahan warnanya menjadi kuning-orange-kuning-jingga. Sedangkan pada saat ditetesi larutan NaOH, menghasilkan pH indikator 14 dengan perubahan warna menjadi jingga-merah-biru-kuning. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
                                    Jika pH < 7 , maka larutan bersifat asam
                                    Jika pH > 7 , maka larutan bersifat basa
            Jadi,
*      Larutan HCl mengandung Asam, dan
*      Larutan NaOH mengandung Basa

            Indikator sintetis terakhir yang kami uji adalah kertas lakmus. Pertama kami menguji kertas lakmus merah dengan meneteskan larutan HCl,ternyata tidak terjadi perubahan apapun. Namun jika lakmus merah tetesi larutan NaOH, maka warnanya berubah menjadi biru. Kedua kami menguji kertas lakmus biru dengan ditetesi larutan HCl,maka yang terjadi adalah kertas lakmus berubah menjadi merah. Sedangkan jika ditetesi dengan larutan NaOH, maka tidak terjadi perubahan apapun. Berdasarkan percobaan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa :
           
No.
Kertas Lakmus
Asam
Basa
1
Merah
Merah
Biru
2
Biru
Merah
Biru
Jadi,
*      Larutan HCl mengandung Asam, dan
*      Larutan NaOH mengandung Basa


B.     Pembahasan percobaan 2
Indikator Alami
            Indikator petama yang kami gunakan adalah bunga sepatu, dengan warna ekstrak awal yaitu ungu. Saat ekstrak bunga sepatu ditetesi dengan air perasan jeruk nipis (asam), maka akan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi merah. Sedangkan jika diteetesi dengan air kapur sirih (basa), maka akan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi hijau. Melalui percobaan inilah kami menyimpulkan bahwa ekstrak bunga sepatu dapat dijadikan sebagai indikator asam basa yang baik, dengan alasan ekstrak bunga sepatu dapat mengalami perubahan warna yang kontras jika dicampurkan dengan larutan asam dan basa.

            Indikator kedua yang kami gunakan adalah Tomat, dengan warna ekstrak awal yaitu orange. Saat ekstrak buah tomat ditetessi dengan air perasan jeruk nipis (asam), maka akan terjadi perubahan warna dari orange menjadi putih tulang. Sedangkan jika ditetesi dengan air kapur sirih (basa), maka tidak terjadi perubahan warna apapun (tetap). Melalui percobaan ini kami menyimpulkan bahwa ekstrak tomat tidak dapat dijadikan sebagai indikator asam basa yang baik. Hal ini dikarenakan ekstrak buah tomat tidak dapat mengalami perubahan warna yang signifikan jika dicmpurkan laruan asam dan basa.

            Indikator ketiga yaang kami gunakan yaitu kunyit, dengan warna ekstrak awal adalah kuning. Saat ekstrak kunyit ditetesi dengan air perasan jeruk nipis (asam), maka tidak terjadi perubahan warna (tetap). Sedangkan jika diteetesi dengan air kapur sirih (basa), maka akan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah bata. Melalui percobaan inilah kami menyimpulkan bahwa ekstrak kunyit dapat dijadikan sebagai indikator asam basa yang baik, dengan alasan ekstrak kunyit dapat mengalami perubahan warna yang kontras jika dicampurkan dengan larutan asam dan basa.

            Indikator keempat yang kami gunakan adalah wortel, dengan warna ekstrak awal yaitu orange. Saat ekstrak wortel ditetesi dengan air perasan jeruk nipis (asam), maka akan terjadi perubahan warna dari orange menjadi orange susu. Sedangkan jika ditetesi dengan air kapur sirih (basa), maka tidak terjadi perubahan warna apapun (tetap). Melalui percobaan ini kami menyimpulkan bahwa ekstrak wortel tidak dapat dijadikan sebagai indikator asam basa yang baik. Hal ini dikarenakan ekstrak wortel tidak dapat mengalami perubahan warna yang signifikan jika dicmpurkan laruan asam dan basa.

            Indikator terakhir yang kami gunakan adalah bunga pukul empat, dengan warna ekstrak awal yaitu ungu. Saat ekstrak bunga pukul empat ditetesi dengan air perasan jeruk nipis (asam), maka akan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi ungu tua. Sedangkan jika diteetesi dengan air kapur sirih (basa), maka akan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi hijau tua. Melalui percobaan inilah kami menyimpulkan bahwa ekstrak bunga pukul empat dapat dijadikan sebagai indikator asam basa yang baik, dengan alasan ekstrak bunga pukul empat dapat mengalami perubahan warna yang kontras jika dicampurkan dengan larutan asam dan basa.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil percobaan diatas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
*      Larutan HCl mengandung Asam, dan
*      Larutan NaOH mengandung Basa

Cara untuk menentukan sifat asam dan basa dapat diketahui dengan melakukan berbagai pembuktian diantaranya dengan menggunakan :

Indikator sintetis
4.)    Indikator metil orange, phenolptalein, brom timol blue, dan metil red.
5.)    Indikator universal, yaitu dengan melihat perubahan warna yang terjadi untuk menentukan pH.
                                    Jika pH < 7 , maka larutan bersifat asam
                                    Jika pH > 7 , maka larutan bersifat basa
6.)    Kertas lakmus, yaitu jika kertas lakmus merah dalam larutan basa maka akan berubah menjadi biru. Sedangkan jika kertas lakmus biru dalam larutan yang bersifat asam maka akan berubah menjadi merah.
No.
Kertas Lakmus
Asam
Basa
1
Merah
Merah
Biru
2
Biru
Merah
Biru

            Indikator alami
                                    Suatu indikator alami dapat dikatakan sebagai indikator yang baik jika dapat mengalami perubahan yang kontras / signifikan jika ditetesi atau dicampurkan dengan larutan asam dan basa.
                                    Indikator asam basa yang baik berdasarkan pengamatan kami yaitu bunga sepatu, kunyit, dan bunga pukul empat. Sedangkan tomat dan wortel tidak dapat dijadikan indikator yang baik, karena tidak dapat memberi perubahan yang kontras ketika ditetesi larutan asam dan basa.

3.2 Saran
            Sebaik-baik praktikum adalah yang dilaksanakan di laboratorium dengan alat yang lengkap dan memadai. Lakukanlah praktikum dengan penuh ketelitian supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pengambilan data pengamatan. Sekian dan terimakasih.





LAMPIRAN DOKUMENTASI
LAMPIRAN DOKUMENTASI
C:\Users\zulfa\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\1515329647452.jpg C:\Users\zulfa\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\1515329620520.jpg
C:\Users\zulfa\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\1515329617743.jpg  C:\Users\zulfa\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\1515329671923.jpg
C:\Users\zulfa\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\1515329613972.jpg C:\Users\zulfa\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\1515329647452.jpg

Terimakasih :)



MASA KELAHIRAN DAN SILSILAH KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW

MASA KELAHIRAN DAN SILSILAH KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW . . . KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan keh...